Saat ini gue lagi pengen nulisin pengalaman gue yang gue dapet ketika gue terbaring di rumah sakit..
Waktu itu, gue dapet kamar kelas tiga..hehe jadi isinya itu berempat orang…
Seenak apapun fasilitas di rumahsakit, tetep yang dirasakan pasien adalah ga enak..
Berawal dari ruang gawat darurat, malam hari kira-kira ba’da maghrib. Gue ada di UGD, langsung ditanganin sama suster n dokter jaga. Tergeletak ga berdaya, tangan n hidung gue penuh selang..hehe tangan diinfus dan hidung pake bantuan alat pernafasan (selang kecil yang dimasukkin ke lubang hidung). Rasanya ga betah,,,walopun itu udara bersih, tetep ajah rasanya ga enak. Seperti ada yang mengganjel.. setelah itu, gue ngejalanin tes darah n ini itu, pas gue dating kondisi badan gue panas. So, jadilah dikasih obat penurun panas... saat itu serba ga enak, mau ini itu terhambat karena itu infusan, sekali bergerak tangan gue, langsung selangnya penuh darah… (syukurilah kesehatan yang kita miliki saat ini)
Selang kira-kira 4jam an, gue dibawa ke ruang rawat inap. Gue didorong pake kursi roda, sama suster cowo n mama tercinta gue. Hehe.. bayangin, gue nelusurin lorong rumah sakit kira-kira jam 12 tengah malam. Mana ngelewatin kali gitu..serem dah pokoknya.. (gue mikir, ini suster n dokter jaga pada ga takut apa ya, setiap hari mesti ngelewatin nih lorong). Akhirnya gue sampai juga di kamar inapnya. Di ruang ini awalnya Cuma ada satu pasien yaitu nenek yang sakit kena batu empedu *klo ga salah inget..hehe. pas nyampe, gue laper bgt, karena penghuni baru, mama gue ga punya persiapan apa-apa. Akhirnya, Alloh ngasih gue rejeki. Tiba-tiba anak si anak nenek itu ngasih gue roti *kyknya dy denger rengekan kelaparan gue..hehe..
Pasien pertama pasien nenek itu :
dia pasien yang paling awal gue liat di kamar itu, anak-anaknya sangat saying sama dy. Terutama si bungsu yang selalu nemenin dia. Anak yang bungsu itu gemuk, lucu deh. Mereka punya tampang chinise semua, tapi Alhamdulillah mereka sekeluarga beragama islam, tau ga? Yang lebih gue hebatin tuh, si nenek walaupun terkena sakit, dia tetep sholat. Sekalipun saat dia ga bias bangun karena abis menjelani operasi. Gue sempet liat nenek itu, sholat sambil tiduran. Hebat bukan?? #waktu gue liat, gue jadi bener-bener malu bgt sm keimanan nenek tsb..semoga Alloh memberikan Rahmat-Nya padanya. (walopun gue ga tau, gmn kbr nenek n keluarganya itu sekarang) kalo diliat, nenek itu merupkan keluarga ekonomi keatas. Setau gue waktu itu keluarganya sempet berbincang-bincang anak-anaknya belum pada nikah, wanita karir gitu.
Selang beberapa hari, datenglah pasien ketiga. Pasien ini, pasien yang tercepet pulangnya diantara kita bertiga. Yaitu ibu nani. Pasien pengidap kelumpuhan ini amat baik dengan keluarga gue. Dia yang kerap kali bercerita tentang penyebab sakitnya ini.
Siang hari, kalo ga slah juga. Pas ramadhan deh..(tau deh gue lupa..hehe..maklum udah 4 tahun berlalu). Ketika siang hari itu, ibu nani sedang masak di dapurnya, awalnya kata dia bunyi aneh,, eh tiba-tiba, tau apa yang terjadi? Dinding rumahnya runtuh menimpa dirinya dan anaknya. Ketika itu, dia langsung melindungi anaknya, akhirnya dirinyalah yang paling parah terkena reruntuhan itu. (jadi inget, kisahnya yang diceritain ustadz Armen lagi, “Alloh itu sangat cinta kepada hamba-Nya, melebihi cintanya seorang ibu kepada anaknya” ) lanjutnya,,,awal dari sebab runtuhnya dinding itu adalah ketika adik atau kakaknya gitu sedang bangun rumah di sebelahnya, ternyata sdr ibu nani itu ga ngebuat dinding rumah sendiri, dia ngebangun dengan dinding rumah bu nani, jadi ga beres gitu bangunannya. Jadilah peristiwa naas itu menimpa ia. (buat para arsitek n apalah itu, gue mohon nnati kalo kerja dengan perhitungan yang matang, jangan sekali-kali make teorinya ekonomi kapitalis : “pengeluaran sedikit2nya dan untung sebanyak-banyaknya” ) for :
Peristiwa itu membuat bu nani dan anaknya harus dilarikan ke rumah ssakit terdekat, sejak peristiwa itu terjadi bu nani mengalami kelumpuhan di sbagian tubuhnya, terutama kaki. Dulu lebih parah, dia ga bias bergerak apa-apa. Oya itu udah dialaminya selama 2-5tahun gitu. (Semoga Alloh memberikan kesembuhan untuknya…Amin. ) bu nani, punya 3 anak, semuanya superman..hehe alias laki-laki. Yang terbesar seumuran sama gue waktu itu, n yang kecil itu yang pas kejadiannya dilindungi dia seumuran kelas 5 SDlah..dan suaminya Alhamdulillah PNS, jadi biaya pengobatannya terbantu dengan adanya ASKES. Yang lebih membuat gue tertegun adalah kesabarannya dia dalam menghadapi kelumpuhannya, dia harus dibantu oleh pembantunya jika mau turun dari tempat tidur ataupun bergerak kemana-mana. Kita bias ngerasain betapa sulitnya hidup jika harus bergantung dengan orang lain. Dan semangat hidupnya dia yang kita patut teladanin. Gue sih ga pernah ngeliat dia nangis selama di rumah sakit, tapi semburat matanya itu, yang nunjukkin ke kita (keluarga gue)kalo ini tuh bener-bener perih dan berat baginya.
”Setiap musibah yang menimpa mukmin, baik berupa wabah, rasa lelah, penyakit, rasa sedih, sampai kekalutan hati, pasti Allah menjadikannya pengampun dosa-dosanya.” (HR. Bukhari-Muslim)
”Tidaklah seorang Muslim ditimpa gangguan berupa penyakit dan lain-linnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (Bukhari-Muslim)
Hadits tersebut merupakan penawar bagi sesorang yang ditimpa sakit,, yakinlah kawan Alloh selalu memberikan kasih saying-Nya pada kita, walaupun Dia memberikan kita musibah sakit..
Semakin berat penderitaan, semaikin pahala dilipatkan
Sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu berkata: Saya menjenguk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedangkan beliau sedang menahan sakit karena demam, saya berkata: ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau kelihatan sedang menahan rasa sakit yang berat?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: ”Benar, sesungguhnya saya sedang menahan sakit sebagaimana dua orang di antara kalian.”
Abdullah berkata: Saya berkata: ”Hal itu karena engkau mendapatkan dua pahala.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ”Benar”, kemudian beliau melanjutkan:
”Tidak ada seorang muslim tertimpa musibah baik itu sakit atau lainnya kecuali Allah menghapus kesalahan-kesalahnnya sebagaimana pohon menjatuhkan daunnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menetapkan bahwa apabila penyakit bertambah berat maka pahalanya dilipatgandakan dan pelipatgandaan ini terus meningkat sampai terhapusnya kesalahan-kesalahan semuanya. Dengan kata lain beliau berkata: Beratnya penyakit mengangkat derajat, menghapuskan kejelekan-kejelekan tanpa tersisa.
Apabila kita memahami hal ini, yaitu rasa sakit atau musibah lainnya dapat menghapus dosa kita dan mengangkat derajat kita; maka hendaklah kita bersabar dan ridho terhadap hal tersebut agar kita mendapatkan apa yang dijanjikan Allah terhadap orang yang bersabar:
”Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran:146)
”Sesungguhnya hanya kepada orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)
”Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): ‘Keselamatan atas kesabaranmu.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (ar-Raad: 23-24)
Pasien yang terakhir datang adalah yang mengerikan
Kenapa gue bilang gitu?? Maaf ya mbak…datang dengan kondisi memprihatinkan, karena diliat dari kondisi fisiknya, emang bener-bener sedih. Orang dewasa yang amat masih muda, mungkin umurnya 23an. Tapi pas diinterogasi gitu, ternyata dia udah punya satu anak, n dia sebagai wanita karir. Gue bingung awalnya (ga Cuma gue sih, yang lain juga) ketika suster meriksa mbak itu, selalu pake sarung tangan n masker, tp ketika meriksa kita. Ga pake apa-apa. Kita semua bener-bener curiga. Singkat cerita, kita semua tahu dari suster, ternyata dia pengidap HIV AIDS, Alhamdulillah gue udah mau pulang waktu itu. Gentian yang ketakutan adalah si bungsu anak nenek itu. Yang parahnya adalah si mbak ini ga mau dipindahin ruangannya. Karena pasien dengan kasus itu dipisah ruangannya, ada ruangan khusus. Gue jg sempet ngeri sih dengernya,.Cuma kebetulan gue udh mau pulang, jd ada perasaan lega gitu..hehe parah ya.. (jangan dicontoh perilaku gue yg kyk gini). Mbak ini sih sebenernya kasian, dia udah punya satu anak, artinya anaknya mesti diperiksa juga. Selain itu, suaminya ga tau entah kemana. Kasian bgt sm keluarganya. Kebetulan, mereka adalah keluarga ga mampu. Waktu itu kalo ga salah dia keabisan cairan infusan, trus dibantu sama nenek itu n gue kasih cairan infuse yang masih tersisa (mksdnya baru, karena waktu itu, suster ngasih resep selalu 4-5 cairan infusan, jd lebih gitu. Lagian gue pake askes, jadi gratis..hehe ahamdulillah) semoga Alloh memberikan yang terbaik baginya dan anaknya.Amiin.
Teman mama dulu
Tiba-tiba aja, mama ketemu sama temennya. Ternyata anak saudaranya sakit n dirawat disana. Seumuran sama gue waktu itu, kaget pas denger anaknya itu, sakit yang serius. Yaitu LEUKEMIA.. penyakit ganas pada sel darah atau biasa didenger kanker darah. Ketika udah masuk rumah sakit, ternyata ia udah masuk stadium gawat. Ga ketauan lagi. Abis gejalanya waktu itu Cuma panas n pusing ajah..tutur temannya. Gue juga lupa dia duluan apa gue duluan gitu masuk rumah sakitnya. Tiba-tiba mama ketemu aja di lorong loby rumah sakit.
Selang 2 hari gitu, mama dikabarin sama temennya bahwa anak sdrnya itu udah dipanggil……
Waktu itu, dia temen mama, pamit sekalian di ruangan gue…dia cerita, betapa ga teganya ngeliat ponakannya itu teriak-teriak n ga mau diem karena sakitnya yang dia rasa.. (gue sedih campur ngilu gitu dengernya) setelah peristiwa itu, tubuh ponakannya lemes, dan akhirnya….pergi menjauh dari kehidupan yang fana ini…
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. ‘Ali Imran: 185)
“Kamu (mengganti) rizki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah). Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah). Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar, adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh rizki serta surga kenikmatan. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan. Dan adapun jika termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapatkan hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.” (QS. Al-Waaqi’ah: 82-96)
Yaa Rabbi, janganlah Engkau mengadzabku
Sesungguhnya aku mengakui dosa-dosaku selama ini
Berapa kali aku berbuat kesalahan di dunia
Namun Engkau tetap memberiku karunia dan kenikmatan
Jika aku ingat penyesalanku atas segala kesalahan
Kugigit jariku dan kegeretakkan gigiku
Tiada alasan bagiku kecuali tinggal harapan dan husnuzhanku
Dan ampunan-Mu jika Engkau mengampuniku
Manusia mengira aku orang baik-baik
Padahal aku benar-benar manusia terburuk bila tidak Engkau ampuni
(Syaikh Abdul Muhsin bin Abdur Rahman dalam Fasatadzkuruna Maa Aquulu Lakum Waqofat Liman Aroda an-Najah)
Semoga pengalaman gue diatas bias bermanfaat buat pembaca nd buat diri gue sendiri,,,
Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan…
Wallohu’alam..
Sumber :
Al-qur’anul kariim dan ASsunnah (hadits nabi sallohu’alayhi wasallam)
Pengalaman gue dirawat tahun 2007 di RSPAD
*nenek itu yang gue inget sekarang Cuma waktu itu anaknya kerja di salah satu perusahaan pembersih lantai ternama
*bu nani, seinget gue kejadiannya terjadi di rumahnya kampung melayu, dan udah pindah di bekasi, waktu itu sempet dikasih no.hpnya tapi hilang (maaf ya bu, semoga keluarga ibu ada yang baca, dan salam kangen dari kita skeluarga..hehe)
*temennya mama rumahnya di deket pembuat bolu lia eden..hehe ingetnya itu doang
*mbak-mbak itu ga tau sama sekali riwayat apa-apa
*www.yufid.com
www.pengusahamuslim.com
www.ibnuismailbinibrahim.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar