Pohon di ujung jalan pun turut bersedih…
Hingga awan pun tak tahu lagi harus
mengeluarkan air atau es…
Indah sekali air riakkan gelombangnya,
menembus batas pantai..
Tak lagi mengenal, mana igir dan mana
pembatas,,,
Matahari mulai menampakkan siluetnya…
Kabut hitam mulai menelikung sepanjang
garis teluk ini…
Siapa yang harus disalahkan,, udara kah
atau pasir memanjang luas disini…
Angin malam mulai menampakkan pesonanya…
Membawa segala arus yang ada di dalam sana…
Rasa-rasanya tak ada yang tahu, mana lagi
air dan mana lagi rintikkan air mata…
Rasanya ingin sekali menghempaskan luka di
dalam dada keluar hingga teluk ini..
Luka yang dibawa riak gelombang arus hingga
ke dalam basalt lautan…
Hingga tak ada lagi siluet peristiwa yang
menyesakkan dada…
Siluet itu seharusnya tak ada disini…
Siluet itu seharusnya tak ada lagi bersama
diri ini berdiri di pinggir lautan luas…
Serumit inikah perasaan ?
Hingga tak berbentuk mana rupa mana rasa…
Biarkan angin membawa luka ini…
Jauh hingga
terhempas menuju daratan luas di kutub atau terhempas ke dalam dasar samudera
hingga diri ini tak mengingat sedikitpun siluet itu…
Inspired from
pantai ujung utara pulau jawa, taman nasional ujung kulon, banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar