Selasa, 18 Juni 2013

siluet



Pohon di ujung jalan pun turut bersedih…
Hingga awan pun tak tahu lagi harus mengeluarkan air atau es…
Indah sekali air riakkan gelombangnya, menembus batas pantai..
Tak lagi mengenal, mana igir dan mana pembatas,,,
Matahari mulai menampakkan siluetnya…
Kabut hitam mulai menelikung sepanjang garis teluk ini…
Siapa yang harus disalahkan,, udara kah atau pasir memanjang luas disini…
Angin malam mulai menampakkan pesonanya…
Membawa segala arus yang ada di dalam sana…
Rasa-rasanya tak ada yang tahu, mana lagi air dan mana lagi rintikkan air mata…
Rasanya ingin sekali menghempaskan luka di dalam dada keluar hingga teluk ini..
Luka yang dibawa riak gelombang arus hingga ke dalam basalt lautan…
Hingga tak ada lagi siluet peristiwa yang menyesakkan dada…
Siluet itu seharusnya tak ada disini…
Siluet itu seharusnya tak ada lagi bersama diri ini berdiri di pinggir lautan luas…
Serumit inikah perasaan ?
Hingga tak berbentuk mana rupa mana rasa…
Biarkan angin membawa luka ini…
Jauh hingga terhempas menuju daratan luas di kutub atau terhempas ke dalam dasar samudera hingga diri ini tak mengingat sedikitpun siluet itu…

Inspired from pantai ujung utara pulau jawa, taman nasional ujung kulon, banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar