Hi, saat ini iseng banget ga ada kerjaan, jadi
nyoret-nyoret deh.
Dari malem buta hujan ga berenti-berhenti. Akibatnya
terjadilah air yang overload atau yang disebut banjir dalam bahasa kami. Ada
yang bilang ini merupakan banjir 5 tahunan alias dampak la nina yang lagi
mampir di kota kami. Jakarta. Siklus la nina merupakan penyakit bagi negara
yang berada di wilayah khatulistiwa. Wilayah yang Cuma punya 2 musim : hujan
dan kemarau.
Sejak bangun pagi tadi, terus sholat. Bersih dan rapih
siap mau ke kampus. Tetiba hujan semakin deras, tak mau tahu urusan apapun yang
akan kita kerjakan. Pun bilamana itu menyangkut ekonomi kita bahkan penyakit
kita. Hujan terus mengguyur kota Jakarta. Curah hujan yang begitu deras
mengakibatkan wilayah ini tak sanggup lagi menampung kuota air yang berlimpah
dari langit.
Langit. Aku senang dengan kata itu. Langit itu tinggi
sekali, diatas langit ada langit. Manusia tak sanggup membayangkan apakah yang
sebenarnya ada di atas sana. Akal kita amatlah terbatas. Makanya ketika belajar
kosmografi. Pandangan kita terhadap langit terbatas. Tapi langit disana is Unlimited.
Ketika kita maju satu langkah, maka satu langkah pula langit akan meluas. Its
amazing…
Langit selalu indah, pun ketika ia menurunkan hujan.
Hujan yang turun dari langit itu adalah akumulasi dari awan yang sudah tidak
kuat lagi menahan volume air. Maka air yang seperti bah itu turun tak terkira
hingga sampai titik keseimbangannya. Jadi gini, ketika dulu belajar tentang
hujan di mata kuliah hidrologi disampaikan oleh dosen seperti ini :
Bermula dari air yang tetap terjaga keseimbangannya.
Antara input dan output itu seimbang. Jadi air takkan berkurang kuantitasnya.
Yang berkurang itu adalah kualitasnya. Kenapa ? karena disebabkan oleh ulah manusia,
seperti pencemaran air oleh limbah rumah tangga maupun industri serta perilaku
tak baik manusia oleh alam. Balik lagi, air itu punya siklus. Namanya siklus
hidrologi. Dalam siklusnya terjadi siklus besar, sedang dan kecil. Dalam siklus
itu terdapat satu proses namanya hujan (presipitasi). Hujan itu akibat dari
adanya penguapan dari daun, manusia, sampai lautan. Air yang menguap itu
terakumulasi dengan zat-zat yang bertaburan di langit, hingga mencapai titik
kondensasinya artinya tidak sanggup lagi menampung air, maka terjadilah hujan.
That’s rainy..
Hujan. Tak ada yang salah dengan peristiwa alam yang
satu ini. Ia merupakan penyeimbang alam kawan. Ia sahabat kita. Kita lah yang
selalu menganggapnya musibah. Padahal ia adalah rahmat dari Allah utk kehidupan
kita. Jika dikatakan hujan menyebabkan musibah banjir, itu sangat salah sekali.
Karena banjir adalah dampak perbuatan kita sendiri. Kita yang merusak alam,
kita yang tak mau disiplin membuang sampah sembarangan dll. Hujan hanya suatu
peristiwa, yang itu merupakan takdir Allah bagi kita penduduk bumi ini. Maka,
bersahabatlah dengan peristiwa ini. Bagiku, hujan itu unik. Air yang turun dari
langit. Membentuk tetesan air di jendela. Menyenangkan bila hujan itu turun,
tanah menjadi tak gersang, ia menghapus panas di bumi. Menghapus kegundahan,
karena kita akan melihatnya mengalir melalui sela-sela batuan atau dinding.
Membawa luruh masalah yang ada di benak kita. I love rainy.
Kali ini, kota saya. Jakarta sedang dilanda banjir.
Menurut study dulu saya ini adalah banjir 5 tahunan. Dampak dari adanya
peristiwa el nina. Efek dari peristiwa ini adalah banjir di wilayah barat
Indonesia. Karena awan yang mengandung hujan tertiup ke arah barat Indonesia.
Akumulasinya di timur tapi hujannya terjadi di barat. Jadi dampak bagi wilayah
lainnya adalah justru kekeringan.
Itu hanya teori belaka menurutku, karena la nina
takkan menimbulkan banjir ketika ruang terbuka hijau di Jakarta masih banyak.
Hujan yang berlebihan akan ditampung oleh pepohonan. Tapi permasalahan timbul
ketika RTHnya tidak ada lagi.
Hujan dan alam itu takkan pernah dipisahkan. Alam
butuh hujan untuk meneduhkan permukaan tanah yang gersang dan sebaliknya hujan
takkan terakumulasi ketika tak terjadi evaporasi oleh alam. Hujan itu sungguh
unik. Air yang langsung turun dari langit, tak perduli sedang seperti apakah
perasaan penduduk bumi saat itu. Ia datang takkan permisi pada kita. Ia pun
sahabat yang baik bagi kita, meluruhkan seluruh kerisauan kita. Mengalirkan ke
sungai dan memendamnya di saluran-saluran kecil dalam tanah. Hingga tak ada
lagi kerisauan dalam hati. Maka berdo’alah ketika turun hujan. Hujan adalah
salah satu waktu yang diijabah kawan. Begitu banyak rahmat Allah ta’ala yang
turut serta ketika hujan mampir di kota kita. I love rainy….so deeply im
falling in love with that.
Writed on Thursday, 17 januari 2013. Jakarta
At my bedroom with the cloudy and rainy condition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar