Hujan…
Hari ini aku ingin bercerita. Aku ingin
bercerita padamu.
Cerita yang mungkin menurut banyak
orang adalah cerita tak bermakna.
Kata orang lebih baik dipilih
daripada memilih.
Aku, aku hanya berpikir bertahan
untuk dipilih hanya mengikis perasaan saja.
Hingga suatu saat perasaan kamu
hilang karena semakin lama kikisan itu besar.
Semakin lama kamu bertahan pada
sesuatu yang tak bertepi, semakin lama kamu melukai dirimu sendiri.
Hujan…
Aku ingin mengungkapkan perasaan
yang sejatinya fitrah
Yang seharusnya kita menjaga ini
dari kotoran debu
Yang suatu saat ia akan usang karena
lama didiamkan
Hujan…
Aku berharap engkau terus turun,
hingga malaikat langit memenuhi bumi
Meraih do’a-do’aku untuk ditulis di
catatan mereka
Mengantarkan do’a-do’aku kepada
Rabbku
Lantas turut pula mereka mendo’akanku
dalam kebaikan
Hujan …
Lelahku menanti keajaiban ini..
Menanti suatu saat engkau dapat
menyaksikanku di bawah pelangi
Berbagi kebahagiaanku untuk
merasakan kehadiranmu di telapak tanganku
Hingga jika kamu tak tertampung ,
maka ada yang bersiap menampung butiranmu
Di sampingku, bersama meraihmu. Merasakan
dinginnya butiranmu yang menunjam bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar