Ibarat sebuah kemerdekaan,
perjuangan itu proses menuju merdeka.
Tolong jangan bilang, aku terlalu
terburu-buru untuk memerdekakan diri sendiri.
Tolong jangan bilang, aku tak
perduli pada perjuanganmu.
Masih ingat kisah perjuangan
merdekanya negara kita ?
Ah iya, kamu masih satu negara
denganku bukan ?
Semoga saja masih.
Semoga saja hatimu pun masih utuh di
negeri ini.
Perlu doa apalagi ?
Sepertinya doaku sudah memilin
ribuan untukmu.
Sepanjang bulan ini, di tahun ini.
Aku terus berusaha menghempaskannya.
Ibarat pohon yang selalu setia
berada di tempatnya. Tak pernah jalan.
Aku pun tetap setia menunggu. Menunggu
Dia memberikanku jalan.
Iya aku menunggu. Aku menunggu
kebaikan. Bukan keburukan.
Jika kamu menawarkan kebaikan, pastilah
aku sambut.
Tapi maap, hatiku selalu menolak
untuk setiap tawaran keburukan yang datang dari luar.
Meski sampai hari ini, diriku
belumlah sebaik Aisyah radhiyallahu’anha.
Setidaknya aku ingin berusaha.
Berjuang untuk meraih kebaikan dari
siapapun itu.
Aku berharap kamu pun tetap
berjuang.
Kita sama-sama berjuang.
Tapi semoga tidak tergambar hal
seperti ini ;
“ Kita sama-sama sibuk. Aku sibuk
menunggu. Kamu sibuk mencari yang lain. “
*kutipan dari blog tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar