Aku
seperti dikejar sesuatu. Tapi tak tahu apakah itu.
Aku
bergegas melihat jam dinding di ruang tengah. Kemudian masuk dan bergegas
merapihkan barang.
Di pekan
terakhir februari ini, aku seperti mengulas balik. Mengulas aktivitas di pekan
terakhir pebruari tahun lalu. Aku bergegas merapihkan semua barang kembali.
Merapihkan sesuatu yang tergeletak di lantai atau memasukkan sesuatu yang
memang harus di bawa pulang. Hanya butuh beberapa menit, semua sudah rapih.
Kaki
ini terus berjalan, menjejaki lantai. Menuruni setiap anak tangga. Lantas
berbelok mampir untuk fingerscan. Tanda kepulangan semuanya. Termasuk aku.
Kemudian mampir sebentar berbicara perihal jam dinding ruang kelas sudah padam
beberapa pekan ini. Ini artinya harus diganti. Pembicaraan kelaar, lantas pergi
keluar ruangan. menerobos pintu selamat daatang.
Kaki
terus melangkah menuju tempat tujuan. Menyeberangi jalan yang selalu ramai oleh
mobil-mobil pribadi.berhenti sebentar untuk hati-hati, lantas jika sudah aman.
Kaki langsung menjejak tujuan pertama. Menunggu sebuah kendaraan yang akan
mengantar tujuanku selanjutnya.
Matahari
senja terik.
Mengapa
setiap orang selalu bersedih atas teriknya aku ?
Aku
seolah bagai sebuah cahaya laser berteriak di hadapanmu.
Padahal
aku selalu menyambutmu hingga menjelang malam
Menemanimu
di setiap keadaan.
Memberikan
cahayaku untuk kehidupanmu.
Aku
diciptakan-Nya untuk terus membanatu perkembanganmu.
Menjaga
hatimu agar tidak dingin.
Menghangatkanmu
agar dirimu tidak sebeku kutub.
Aku
ingin kau tahu, ada banyak kehidupan di sudut kehidupan ini yang selalu ku
hibur. Termasuk kamu.
Tapi
kadang kamu sibuk, hingga tidak dapat merasakan kehadiranku.
Sesibuk
itukah dirimu, hingga kamu tak merasakan penantian senyumku.
Mungkin
jika hujan datang, kamu akan paham keberadaanku.
Mungkin
jika hujan deras , kamu akan sadar hadirnya sinarku.
Bus
tiba beberapa menit lamanya.
Akupun
naik, memasukkan tubuh kecilku ke dalam bus besar ini.
Banyak
orang ternyata. Masing-masing memiliki tempat tujuan.
Masing-masing
menatap kosong ke depan. Sekali dua melirik mobil pribadi yang berlalu lalang.
Bus
berhenti sebentar . ada sedikit mobil pribadi yang memotong masuk ke dalam
gedung sekolah.
Pohon
berjejar, menjulang tinggi ditempa sinar mentari.
Ternyata
warna hijau pohon jika ditempa sinar menghaasilkan warna cerah.
Penerimaan
yang baik disambut dengan pemberian yang baik akan mencerahkan hidup.
Aku
melihatnya.
Sinar
mentari disambut oleh jejeran pohon.
Merasa
tak ingin berpisah. Ingin selamanya bersama.
Tapi
matahari harus berjalan terus.
Memberikaan
penghaarapan yang banyak pada makhluk di belahan lain.
Kamu
paham takdir bukan ?
Pemahaman
yang baik tentang itu akan membuat hidupmu cerah.
Hidup
tak terlepaas dari takdir.
Melepas
semua kehendak-Nya akan memudahkan tujuan kita cepat sampai.
Tujuan
kita yang sama-sama menuju kebaikan.
Jangan
lupa kaca spionnya dipakai, agar kita dapat melihat kebelakang tanpa membuat
orang risau.
Menghindari
luka dari komunikasi yang salah antar pengendara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar