Selasa, 11 Februari 2014

Repost jangan cintai aku

Jangan cintai aku,

lalu engkau butuh dan bergantung kepadaku
namun gantungkanlah harapanmu kepada Allah.

cintailah, patuhilah dan taatilah Allah dan RasulNya
niscaya engkau akan temui aku disana
bersama ruh-ruh yang ridho
dan diridhoi Nya.

Jika engkau mencintai jasadku
sesungguhnya aku adalah manusia.
manusia yang nanti mati dan dihinakan tanah
manusia dengan aib-aib dan kotoran dosa-dosa.

Jika engkau mencintai jubah yang kau pakai
maka sesungguhnya itu hanyalah hiasan
penghijab kemunafikan.

Jika engkau mencintai hatiku
sesungguhnya ruh kita sudah bersatu.
dan kita satu, namun ingatlah sabdanya suatu ketika
bahwasannya ruh itu seperti balatentara yang saling berhadapan.

apabila mereka saling mengenal sifat dan kecendrungannya
maka akan saling bersatu, dan apabila saling berbeda
maka akan tercerai-berai..

Cukuplah sabda rasul yang mulia
menegur kita disuatu ketika yang lain
bahwasannya tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah
lalu dipisahkan di antara keduanya,

melainkan karena dosa yang dilakukan salah seorang dari keduanya.
mungkin karena dosaku, dan dosa kita
kita terpisah sementara.

Dan ketahuilah wahai jiwa yang bergemuruh merendahlah, menyatulah dengan irama ketenangan
dengarkanlah, dengarlah sebentar saja
sejauh mana pun kita terpisahkan
sejauh mana engkau menjauh
dan kita berupaya saling melupakan
namun kita berjalan menuju arah yang sama
dijalanan yang sama
dan kita akan bertemu lagi
dipersimpangan dunia ini
atau di akhirat yang kekal.

Jika ini adalah perpisahan,
maka maafmu adalah cahaya

Jika ini adalah perpisahan,
maka izinkan aku tetap menggenggam cahaya
cahaya yang pernah menerangi langkahku
hingga hari ini.

Jika engkau sulit menerima,
ingatlah sabdanya yang lain disuatu ketika yang lain
bahwasannya dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan
maka mohonlah kepada yang maha pemurah
seteguk ampunan dan rahmatnya
agar jiwa itu tidak terlantar
dan dahaga.

Seandainya dunia ini tidak adil kepadamu,
maka untuk apakah pengadilan Nya disana?

Mungkin engkau sudah berhenti mendengarkanku
namun nasihatku kemarin, saat ini dan nanti adalah ketulusan
aku tetap saudaramu, yang menginginkan kebahagian jiwamu
kebahagiaan yang kekal.

Maka carilah..
carilah, dengan atau tanpaku.

Jika engkau masih saja diam.
aku adalah manusia dengan segala lupa
bencilah aku, dan lupakanlah.

Namun ketahuliah bahwasannya
tulisan dari gemericik jemari ini abadi
semoga ia tetap hidup
hingga engkau menemui
kehidupan yang abadi.

Salam Bahagia,...

Saudaramu.

# Nuruddin Al Indunissy

sumber : fb ummu fahrian ida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar