Rabu, 30 Mei 2012

PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER YANG DIBERIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP WANITA DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN


"ini merupakan hasil lomba esai gue di fkmnya ui, nah gw jg ga tau ituh menang apa gak, smp saat ini ga ada kabar..hehe..mungkin blm saatnya kali ya tulisan gue terekspose..haha..namanya juga penulis amatir :D...moga bermanfaat.."
-on before me go to ujung kulon, banten province-
Wanita sebelum datangnya agama islam nasibnya sangat buruk, baik itu dalam hal kewajiban maupun dalam haknya untuk menikmati hidup di dunia ini. Wanita di masa jahiliyah (sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) pada umumnya tertindas dan terkungkung khususnya di lingkungan bangsa Arab, tetapi tidak menutup kemungkinan fenomena ini menimpa di seluruh belahan dunia. Bentuk penindasan ini di mulai sejak kelahiran sang bayi, aib besar bagi sang ayah bila memiliki anak perempuan. Sebagian mereka tega menguburnya hidup-hidup dan ada yang membiarkan hidup tetapi dalam keadaan rendah dan hina bahkan dijadikan sebagai harta warisan dan bukan termasuk ahli waris.
Berdasarkan qur’an surat AnNahl : 96, yang menyatakan ““Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik …” dalam ayat ini Islam memaparkan betapa hak kaum wanita telah sempurna diberikan adil sepenuhnya. Tak sedikit hal pun yang dilupakan untuk wanita dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pula dalam hal pembagian warisan bagi wanita yang hanya mendapatkan sebagian saja dari keseluruhan harta. Dalam pembagian warisan, peraturan yang dibuat telah sesuai ketentuan hukum alam. Wanita hanya mendapat sisa, bila bersama anak laki-laki. Putri 1 bagian dan, putra 2 bagian, hal ini terjadi karena wanita dikodratkan tidak memiliki kewajiban penuh dalam hal memberikan nafkah kepada keluarganya, berbeda dengan laki-laki yang secara penuh wajib memberikan nafkah bagi keluarganya. Jika diumpamakan telah ditetapkan laki-laki mendapatkan 100 juta dan wanita 50 juta, maka uang yang didapatkan wanita justru akan bertambah dan laki-laki akan berkurang, karena ketika menikah laki-laki memberikan mahar kepada wanita, missal sebesar 50 juta, maka uang si wanita akan bertambah menjadi 100 juta dan laki-laki berkurang menjadi 50 juta. Hal ini sangat menyatakan dan membuka pikiran rasional kita umat islam, betapa agama ini merupakan agama yang rasional di segala aspek kehidupan. Agama ini telah memberikan hak seluas-luasnya kepada laki-laki maupun wanita. Tidak ada  perbedaan dalam pemberian hak dan kewajiban dalam kehidupan ini.
Pada hakikatnya kesetaraan gender saat ini adalah wanita menuntut hak keadilan dalam setiap aspek kehidupan, bukan persamaan kodrat dalam hal kegiatan apapun. Karena di dalam persamaan kodrat tidak terdapat keadilan di setiap hak. Persamaan kodrat hanya berlaku pada kegiatan sehari-hari, dan tidak berlaku pada bentuk jasmani dan rohani pada setiap gender. Persamaan kodrat hanya berujung pada kesenjangan belaka, karena pada fitrahnya kodrat pada laki-laki dan wanita memanglah berbeda baik dari segi jasmani maupun rohani. Islam telah mentapkan wanita berada pada ruang lingkup yang lembut dan penyayang, karena perbedaan secara fisik dan kekuatan laki-laki dengan wanita merupakan hal mutlak yang harus diterima oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Tak ada satu hal pun yang dapat merubah sifat fitrah ini. Berbeda dengan persamaan keadilan dalam setiap hak yang dituntut. Adanya keadilan akan membawa ketentraman di setiap kegiatan yang dilakukan, dan semua keadilan yang diberikan islam telah sempurna diberikan kepada umatnya, baik itu secara jasmani maupun rohani. Keadilan yang diberikan islam pada tempatnya untuk wanita menjadikannya mempunyai kedudukan yang tertinggi dari laki-laki.

The last PKL in the trip to Ujung Kulon Conservation


 Praktikum kuliah Lapangan gue kali ini ke Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten. Ujung kulon ini ada di ujuuuuuungnya pulau jawa bagian barat. Pkl the last ini merupakan pkl yg terdekat scr wilayah tp terdekat di hati…hehe
Pkl kali ini merupakan pkl complicated, mulai dari kepanitiaannya sampai perjalanannya. Kali ini gue mau ngupas perjalanan n apa yg gue lakuin disana.
Oh iya pkl ini merupakan hadiah dari Allah ta’ala buat tanggal special gue.. on May 10th 2012…

08 mei 2012
Bangun jam setengah 5, langsung cuss ke pasar kue subuh buat beli snack yang dipesen panitia utk dosen special kita : pak sam nd pak rudi…thanx pak udh mw bantu n ngasih ilmu ke kita bahwasanya saling pengertian itu dibutuhkan dalam suksesnya seorang pengajar bagi muridnya. Thanx ats kesabaran kalian yg mau ngikutin kemauan kita buat PKL ke tmpt ini, yg bs dibilang ini merupakan tmpt PKL yang penuh cibiran dari kakak kelas kita, karena tempatnya yag bgitu deket n ga ad apa2nya menurut mereka.
Sebelumnya gue juga sempet ragu, nd ga banget buat PKL ke tempat itu yg bs dibilang ga ada tantangannya. Ragu akan jadinya kita PKL nd ragu akan keindahan tempat yg bakal didapat disana. Ternyata Allah ngejawab keraguan kita semua dengan hamparan pulau-pulau nan mungil itu yang sungguh megah dan mewah. Dan lo semua mesti tau, tmpt seperti ini gak bakal lo temuin dimanapun. Pulau mungil yang masih asri, belum ada pemukiman didalamnya.
Jam 6 teng gue tiba di terbuk, kita semua kumpul menjadi komunitas kecil di tengah lapangan terbuknya unj tercintah. Masih aja perbedaan pemikiran sang dosen akan sindirannya. Gue gak ngerti knp org dewasa sebegitu peliknya menghadapi perbedaan dalam diri mereka masing-masing. Dosen pertama udh hadir dan cm mampir bentar lgsg cus ke jurusan. Panitia acara langsung menghubungi kajur tercintah kita: bu asma irma. The last preparation, kita disuruh ke lobi parkiran aja. Ktnya emang ga malu ngumpul di terbuk??? Ini pertanyaan kedua gue, kenapa mesti ada pertanyaan ini ketika kita lg sibuk dan nyiapin mental buat berangkat.
Oh iya, selama persiapan ada 1 hal yg mesti disiapin banget, katanya ini merupakan isinya pkl. Sampe-sampe kita sekelas dibilang “GAK ADA OTAKNYA” karena instrument yang masih acak-acakkan gak jelas n ga keruan. Disamping dia ngjatuhin kita, trus kita diangkat ternyata jurusan geografi di unj peringkat 11 dari puluhan bahkan ratusan (maybe) prodi di unj..ckckckckckkk.. eh abis itu dijatuhin lg mental kita : “kalo besok instrument belom jadi, GAK AKAN ADA YANG NAMANYA PKL, alias pkl kita diundur nnt tahun depan” oh God,,,this is very complicated. Dari pagi smp malem gue baru nyadar belum masuk nasi ke perut..ckckckk lupa gara2 instrumen yg ga ada abisnya dibhs. Stlh itu kelar, gue nyampe rumah langsung ngadeppin lagi tuh laptop buat nyelesein instrument. Dan ternyata instrument yg gue bikin ga masuk ke email sang sekertaris, jadilah gue speechles. Bnr2 males brgkt pkl, baju dan segala macemnya blm gue packing…so, temen gue si isa yg ngeprint n copy pas paginya.
Gue ambil hikmah atas pkl ini:

Jurusan geografi tercintah ini, ngebuat mahasiswanya mandiri dalam hal pengerjaan instrument n tabulasi data. Kita semua pas di dalam kelas statistic n metlit pada papalongo, kyk orang bloon..gak ngerti yang disampein dosen. Mao dosen yang modelnya seperti ini kek sampe yang lemah lembut sekalipun. Kita semua mengaplikasikan apa sih instrument itu? Seperti apa sih instrumen yang baik dan lugas? Tabulasi data, apa pula itu? Mau ngapain kita sama si tabulasi data itu? Nah disini kita semua praktek langsung, berkenalan, bercengkarama, sampai curhat sampe tengah pagi buta dengan mereka. Ternyata mereka sahabat kita bagi penjurusan social, berkecimpung di dunia masyarakat. Dengan mereka kita bias mengkomunikasikan data social dengan tujuan yang ingin kita capai. Mau diapain tuh data yang didapat, kita gunakan tuh instrument dan hasilnya kita tabulasi nd terakhir kita analisis, seperti apa hasil yang bakal didapat. Kita semua mahasiswa geografi diajarin kenalan ama alam dan social yang ada didalamnya. Merasakan bagaimana kondisi saudara kita di Negara ini. Seperti apakah ekonomi mereka, lingkungan mereka, dan pendidikan mereka..dll. kita semua kenalan dengan kearifan local mereka, bagaimana mereka bersahabt dengan alam secara manusiawi.

Itu sekilas hikmah yang gue ambil dari kerasnya jurusan gue kepada mahasiswa yang suka main-mainin tugas. Gak ada kata males, gak ada kata gak tau, dan gak ada kata putus asa ! hidup geografi !!! *lebay abis…:D

Jam setengah 8 kita kumpul di parkiran gedung K alias fakultas FIS. Kita dilepas sama bu asma kajur geografi dan eng ing eng…kita ketemu ama pak sucahyanto. Dosen teristimewa di hati kita… L *ehh,,ad yg ga ikhlas gitu…hehe kita senyum sm belio, dosen yang bikin kita dag dig..ketika UAS. Pengumpulan tugas akhir sekaligus penilaian mata kuliah. Pelepasan akhirnya kelar juga..yeey..

Perjalanan kita naik bus angkatan laut. Ada logo nama di depan kacanya “anak laut” hihii lucu yaa.. perjalanan lewat tol timur serang. Lancer alhamdulillah. Mulai masuk pandeglang jalanan udah mulai rusak. Entah kenapa jalanannya rusak, apakah factor geografisnya atau memang kinerja pemerintahnya yang amat belum maksimal. Padahal factor aksesibilitas adalah tolok ukur suatu wilayah dalam pembangunan perekonomiannya. Inilah gambaran Negara berkembang, yang hanya mementingkan satu sisi factor saja.

Sampe beberapa jam bus kita mogok, kata supirnya masuk angin.. :D bus bs jg ya masuk angin…ada konflik jg katanya gak konfirmasi antara tim transportasi dgn supir busnya. Busnya kekurangan bensin… kita berhenti dulu di suatu desa yang asri banget dengan kondisi topografi lika-liku and terjal banget.

“jauhnya sejauh mata memandang” @hesti_meimei on twitter

Status di twitter gue itu sengaja gw masukkin ke sini, karena emang perjalannannya jauuuuh banget. Ternyata ujung kulon itu ada di balik gunung honje. Kita mesti nembus gunung itu, baru sampe. Yups…karena gunung. Lo semua pasti bs ngegambarin seperti apa medan area yang udah gue lewatin waktu itu. Belak-belok kanan-kiri jurang. Senggol cikit aja udh nyungsep bray…:D namanya juga ujung, so…letak kita itu bener-bener di ujungnya pulau jawa. Udah ngelewatin gunung pun belum keliatan itu letak desanya. And yang keren lagi, sepanjang perjalanan kita selalu gak terlepas ama yang namanya pantai. Kita ada di laut jawa. Di utaranya pulau jawa. Yang perairannya adem ayem. Beda ama pantai pangandaran, tempat PKL 1 gue, ombaknya gak nahan guedeee banget. Karena itu merupakan pantai selatannya pulau jawa yang merupakan samudera hindia selatan. Bener-bener berbeda banget. Utara-selatan.

Akhirnya sampe juga kita di lokasi, oh iya. Gue sempet motret sunset di perjalanan sepanjang pantainya lhoo..:) sampe lokasi sekitar jam 6 sore. Langsung disambut tim advent , thanks buat kalian yang udah ngeluangin waktu n mau ngebantu terselenggaranya PKL terpadu kali ini. Smg Alah membalas kebaikan kalian. J
Selain itu kita disambut dengan air kelapa yang langsung dipetik dari pohonnya. Segerrr banget. Mantap ! sebenernya pas gue dikasih, air kelapanya kosonggg..alias kyknya itu punya orang yang udh abis, cz pas gue sedot masa gak ada airnyaaaa…sedih yaaa :’( huaahahahaaaa. Akhirnya gue diambilin ssatu lagi.hehee..nyedot dengan perasaan lega. Alhamdulillah nyampe juga di penginapan. Pemilik ato perantara gitu yg pny penginapan ini dipanggil bunda. Beliau ramah, manis nd tegas. Belio merupakan guru sd yang unyuh..keyeen :D

Setelah itu kita semua nyari kamar masing-masing, then conflict has been started. Ini merupakan perspektif gue mengenai masalah ini :

“niat akan membuahkan hasil, ia akan membuahkan kebaikan jika engkau menanam kebaikan, dan membuahkan keburukan jika engkau menanam keburukan”

Itu hikmah yang gue petik dari masalah ini. Gue emang udah ngerasain dari smp bahkan. Lingkungan itu akan membagi golongan. Entah itu golongan elite organisasi sampai rakyat biasa. Lo pasti bakalan nemuin perbedaan antara para pemegang amanah yang ikhlas dengan yang tidak. Antara yang mementingkan golongan dengan yang tidak. Permaslahan timbul ketika lo mulai membedakan antara hak istimewa dengan bukan. Jangan pernah sekali-kali lo ngegunain kekuasaan lo bbuat golongan lo alias teman baik lo. Gunakan kekuasaan lo dengan bijak mungkin. Ambil keputusan dengan seadil-adilnya. Supaya gak ada kemudhorotan yang timbul.

Semua rusuh karena ada kesenjangan antara kamar yang berisi 20 orang dengan kamar yang berisi 5 dan 6 orang. Semua cemburu. Dan saat inilah setan menggunakan amunisinya buat ngepecah belah manusia. Masalah ini ngebuat orang-orang yang ada di kamar 5 orang itu disisihkan (termasuk gue, karena gue merupakan anggota di dalamnya) sebenarnya gue masuk ke dalam daftar RAKYAT JELATA. Dimasukkan ke dalam kamar yang 20 orang itu. Gue jujur nolak, karena di dalam kamar itu ada temen gue yang notebenenya berbeda agama. Titik keras gue yang gak bisa gue tolerir. Kenapa? Karena daripada gue nyusahin semua orang yang ada di dalam sana dan ngebuat tersinggung temen gue itu, mending gue cuss pindah kamar yang 4 orang dan menjadi 5 orang ketika gue hijrah kesana. Di kamar ini merupakan kamar satu-satunya yang ada kamar mandi di dalamnya. Jadilah bahan gunjingan seisi rumah itu. Suerr gue ga ad niat buat milih kamar itu karena ada kamar mandi di dalamnya, alasan gue hijrah ke kamar itu Cuma buat ngindarin keribetan gue karena 1 kamar dengan orang yang beda keyakinan.

Gue berfikir itu adalah hal kecil yang menjadi besar. Ketika lo udh niatin sesuatu yang gak beres itu akan menimbulkan bencana. Entah itu kecil ataupun besar dan entah itu nimpa diri lo bahkan nimpa semua orang di sekeliling lo.
Entahlah apakah ini semua takdir atw apalah…
Yang pasti ini merupakan warnanya PKL 3 kita.. rebutan kamar !
Mungkin ini seninya…ada sedih,canda,marah,kesal,tawa..semua mengeblurr menjadi satu. Menjadi lukisan abstrak dalam hidup gue, hidup tmen-temen semua. Ada peristiwa seperti ini di dalam kerja kerasnya kita untuk menyelesaikan mata kuliah ini. PKL TERPADU.

Malamnya kita smua ngumpul di ruang tengah buat ngebahas instrument..yeah instrument instrument dan instrument wawancara yg pstinya. Gara-gara instrument ini, kita kerja keras agar tidak disebut mahasiswa “GAK ADA OTAKNYA”…kita ngumpul jadi satu. Menjadi komunitas kecilnya Geografi UNJ. Mencari setitik ilmu dari bapak dosen kita ini, yang terus sabar buat ngebimbing kita, agar kelak nanti pas skripsi maupun penelitian di lapangan kita paham, meski dengan tenaga yang semakin menipis. Kita ngebahas point per point. Dimulai dari kondisi umum hingga mengenai inti pokoknya yaitu TAMAN NASIONAL UJUNG KULON. Yups…sampe larut malam qt ngerjain instrument. Kira-kira jam 1 baru pada kelar. Setiap kelompok wajib tongkrongin tuh hasil revisi hingga jadi hardcopy yang bakal siap diluncurin buat besok kita ke lapangan.

Pagi jam (kurang lbh) 03.30 pagi gue udah bangun buat bersih-bersih karena Cuma ada 2 kamar mandi yang bs digunain. 1 di luar dan 1 lg ya itu didlm kmr gue. Semua ribet dan rusuh…terutama gue.

Penginapan gue lagsg menuju pantai. Indaaaaaaaah banget. Ini adalh tempat yangsangat indah menurut gue buat “honey moon” hehehee… gue liat sunrise. Oh iya kmrn yg pas gw baru nyampe di penginapan, gue sempet mantengin tuh matahari sampe bnr2 tenggelam. Hilang ditelan bumi. Menjelajahi bumi belahan lain yang baru saja masuk waktu pagi… J
Iya kawan, Indonesia bener-bener syurganya pemandangan. Indah banget. Lo mau liat indahnya pantai ? tinggal tengokkin kepala lo ke kanan atau kiri. Lo mau liat pegunungan? Tinggal pantengin aj tuh mata di depan lo. Topografi yang kelok-kelok membuat manisnya bumi pertiwi Indonesia ini. Jangan harap lo dapetin pemandangan gratis ini di Negara lain. Gak ada yg kyk gini boy !

Gue dapet kelompok pertama dari 7 kelompok yang ada, dan dapet kelompok paling jauh wilayahnya. Di kelompok gue ini orang-orang pilihan yang ngewarnain observasi yang lelah menjadi seru. Kita semua saling bahu-membahu menyelesaikan kebingungan dan kebodohan masing-masing. Menutupi kekurangan masing-masing. Semua membantu dengan kemampuan masing-masing. Kampung yang bakal dikaji ini merupakan kampung perbatasan antara desa taman jaya dengan desa cigorondong..hhee lucu ya namanya. Di kampung ini kita semua mengkaji mulai dari pertanian, sosial, ekonomi hingga keberadaan TNUK buat kehidupan mereka. Oh iya, kalian mesti inget. Luasnya indonesia ngebuat pengkotakkan wilayah tuh berasa banget. Dalam 1 desa aja, tp beda kampung. Budayanya udh beda beud.

Penelusuran kampung paniis…

Kita semua berpencar buat nyari responden yang mata pencahariannya beda : pertanian, nelayan n terumbu karang. Kita naik mobil bak terbuka. Bareng sama kampung cisaat yang terjauh kedua setelah kita. Berasa petualang beneran..haha. walopun jalanannya rusak, tapi gue nikmatin ciptaan tuhan yang diberikan buat desa ini. Sejauh mata memandang di sebelah kanan kita itu merupakan pegunungan, kalo sebelah kirinya lautan. Morfologi yang berbeda bukan?....

Yups..kita semua akhirnya turun di tujuan utama. Kampung paniis.. turun di pas depann rumah pak RTnya. Udah permanent sih, tapi tetep, halamannya pasir. Belom rapih sempurna. Pas kita dating pak Rtnya ga ada. Katanya lagi di sawah. Nah kita jadi tau nih, mata pencaharian utama pak Rt paniis ini merupakan petani.
Kita ngobrol panjang lebar, mulai dari masyarakat, kebudayaan sampe penghasilan yang didapet pak RT. (kita detang ngegganggu pak rt nih,hehe).

Hal yang perlu gue catet :
1.      dikampung ini banyak banget anjingnya. Masa anjing sma kucing berdampingan hebat. Ga ada rebut sama sekali
2.      anjing disini katanya ramah, sma seperti kucing…tapi tetep gue shock setengah mati…jantungan klo lama2 disini..hiiii
3.      ayam sama anjing, galakkan ayam masaaa…
4.      gue yakin disini ada penyimpangan genetic dalam tubuh anjing nd ayam… :D
5.      disini semuaa orangnya ramah-ramah, gue seneng bisa bersilaturahmi ke saudara gue di belahan bumi Indonesia paliiing barat pulau jawa
6.      makasih ya buat bapak RT nd masyarakat kampung paniis yang udah mau kita wawancarai.

Hasil yang kita dapet dari kajian lapangannya yaitu : mereka semua belum pada paham akan permasalahan irigasi. Mereka kewalahan ketika terjadi bencana kekeringan. Yang pada akhirnya mereka akan beralih profesi menjadi nelayan ketika kekeringan melanda. Masih banyak anak-anak disana yang belum mengenyam pendidikan tinggi karena accesibilitasnya yang masih jauh di bawah rata-rata. Mobil Cuma dating 2 jam sekali. Jalanan yang rusak dan belum adanya Pembuangan Sampah Sementara… J

Sekian laporan perjalanan social ekonomi saya…semoga nanti bisa kembali berkunjung ke daerah Indonesia lainnya…

(next : laporan perjalan tracking sumber hotspringnya kp.paniis, pulau peucang nd cidaon tempat penggembalaan banteng)….

Salam geografi….