Selasa, 18 Juni 2013

siluet



Pohon di ujung jalan pun turut bersedih…
Hingga awan pun tak tahu lagi harus mengeluarkan air atau es…
Indah sekali air riakkan gelombangnya, menembus batas pantai..
Tak lagi mengenal, mana igir dan mana pembatas,,,
Matahari mulai menampakkan siluetnya…
Kabut hitam mulai menelikung sepanjang garis teluk ini…
Siapa yang harus disalahkan,, udara kah atau pasir memanjang luas disini…
Angin malam mulai menampakkan pesonanya…
Membawa segala arus yang ada di dalam sana…
Rasa-rasanya tak ada yang tahu, mana lagi air dan mana lagi rintikkan air mata…
Rasanya ingin sekali menghempaskan luka di dalam dada keluar hingga teluk ini..
Luka yang dibawa riak gelombang arus hingga ke dalam basalt lautan…
Hingga tak ada lagi siluet peristiwa yang menyesakkan dada…
Siluet itu seharusnya tak ada disini…
Siluet itu seharusnya tak ada lagi bersama diri ini berdiri di pinggir lautan luas…
Serumit inikah perasaan ?
Hingga tak berbentuk mana rupa mana rasa…
Biarkan angin membawa luka ini…
Jauh hingga terhempas menuju daratan luas di kutub atau terhempas ke dalam dasar samudera hingga diri ini tak mengingat sedikitpun siluet itu…

Inspired from pantai ujung utara pulau jawa, taman nasional ujung kulon, banten.

Selasa, 11 Juni 2013

takdir ba9i hamba-Nya

Awan terlihat cerah sekali…
Terik hingga panas ke tubuh. Menjalarkan rasa fatamorgana.
Ingatlah ketika hari dimana tak ada naungan selain naungan-Nya.
Ingatlah ketika semua perbuatan kita dipertanggungjawabkan.
Duhai apa yang pantas ku ucapkan nanti…
Ketika teman-teman yang lain semangat untuk meraih ridho-Nya.
Ketika nanti rasulullah mengajak umatnya untuk meneguk air dari telaganya.
Ketika itu aku sangat mengkhawatirkan dimanakah  diriku berada.
Ketika kekhawatiran itu melanda, teringat ucapan ustadz firanda pada saat daurah muslimah di masjid al Fattah.
Sejatinya seorang hamba hanya wajib berhusnuzhon atas takdir baik dan buruk yang ditetapkan oleh Allaah kepada seorang hamba.
Wajib atas kita untuk terus melakukan perintah-Nya. Ingatlah perjuangan para nabi dan para sahabat, ketika turun perintah Allah lantas mereka menjawab : “sami’na wa atho’na” kami dengar dan kami taati.

Berhusnuzhonlah pada kehendak Allaah bahwasanya ia akan memberikan apa yang kita harapkan. Bahwasanya semua ketetapan-Nya amat baik bagi hamba-Nya. Maka kerjakanlah semua perintahNya dengan ikhlas, agar menjadi seorang manusia yang kokoh di tengah derasnya fitnah dunia.