Rabu, 23 Desember 2015

Temanmu penolongmu

  • sebenarnya ini tulisan di tumblr cuma dicopas. karena tumblr itu blog berjalan yang senantiasa di genggaman tangan. kapanpun mau posting tulisan bisa banget. dan lebih enak di tumblr untuk membuat dialog kayak gini. hehe. karena ini menurut gue bermanfaat banget. jadi aja, gue copy kesana. karena bagi gue, tumblr itu kotak sampah. dan blog ini kotak makan. wajib diisi dengan yang baik-baki dan bermanfaat. hihi..

***

  • Suatu malam gempita yang bertabur bintang. Kali ini langit memberi kabar melalui sosok kakak yang selalu menjadi oase di tengah gurun dalam hidupku.
  • Chat masuk dalam grup :
  • Ummu uwais :Ali bin abi Thalib berkata, Tetaplah dengan saudara-saudara seiman, sebab mereka itu saudara di dunia dan di akhirat. Tidakkah kamu mendengar ucapan ahli neraka :
  • 'maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun, dan tidak pula mempunyai teman yg akrab' (Qs. Asysyuaro:100-101).
  • Ummu uwais :Kl kita punya tmn, spt apa tmn yg kita harapkan di akhirat? Pasti spt yg disebutin Shahabat Ali radhiyallaahu 'anhu td..
  • Kl kita jd tmn yg seiman itu pastilah kita pengen jadi pemberi syafaat buat tmn kita,iya ngga?
  • Me :temennya udah pada jauhan ka ~~
  • Ummu uwais :Uwais al Qarni rahimahullah yg sebelumnya ga pernah dikenal bhkn ketemu cm sesaat tp bisa menjadi perantara pemberi syafaat buat Khalifah 'Umar radhiyallahu.
  • Kamu, lekaslah mencari teman yang sholih. Agar dapat menemukan seseorang yang menolongmu memberikan syafaat ketika hampir2 kita putus asa atas dosa yang penuh bergelimangan.
  • *selfreminder*
  • @hestimeimei. Pagi minggu.

PASSION jadi GURU

Sebelum serius, mau cerita dulu lah. Boleh lah ya. Boleh lah, kan ini blog gue. Hehe. *nyengir*
Kemarin itu ada acara Upgrading di sekolaan. Syedih lah gue. Catatannya di kumpulin. Jadi gue tulis aja lah ya yang berserakan di kepala. Hehe.

Sesi pertama itu tentang performance guru teladan oleh pak Uma, kepseknya JIS. Jakarta Islamic School yg berada di kali malang. Bener ga yak ? hehe. *nuhun kalo salah*
Sebenernya gue seneng sih ikut acara kayak gini. Karena gue orangnya seneng dengerin pengalaman hidup orang. Pembicara yang satu ini keren menurut gue. Karena beliau ini emang baasicnya guru. Jadi dia ketika menjadi kepsek, tetep merasakan betapa pedihnya jadi guru. Apalagi WALAS.

Menurut beliau, kenapa kita bisa bertahan menjadi guru di sekolah ini ?
1.       Purpose
2.      PASSION (yang mau gue bahas)
3.      Potential. Duh lupa. Mapkeun, ingatan tak secetar imam syafi’I rahimahullah.

Seneng dapet ilmu, tapi gue capek hari ini. Karena berturut-turut acara di sekolah ga ada abisnya. UAS (gue sbg panitia), Daurah qur’an (selama 3 pekan nalqinin anak-anak), Tahfidz camp (jadi pengasuh 7 anak selama 3 hari, 1 orang tetiba sakit panas dan muntah) dan terakhir bagi Raport (sebagai WALAS, isi nilai dan segala macamnya). Dan terakhir kemarin acara Upgrading ini. Udah sisa-sisa tenaga menghadiri acara ini. *syedih* semoga dicatat sebagai kebaikan. AMIN.

Oh iya sebelumnya gue mau mengkritik sistem penilaian mereka dalam hal penilaian rangkuman siapa yang bagus. Jadi gini setelah materi selesai. Panitia menilai siapa yang resume nya bagus. Gue liat orang-orang pada berlembar-lembar (max.3lbr). yang gue liat, mereka menilai yang rapih dan banyak resumenya. Menurut gue, resume itu singkat aja gak perlu berlembar-lembar apalagi di ketik pake computer. HELLO, ini tuh resume. Bukan COPY PASTE dari materi ke atas kertas. Itu mah namanya nyalin. Bukannya ngeresume. (jadi inget 3idiot, pas sesi disuru menjelaskan ttg apa itu mesin. Si rancho ini menjelaskan dengan singkat dengan makna tepat dan benar, tapi disalahin sm dosennya. Dan temennya ngejawab panjang lebar bikin mumet tapi dibenerin.) dan oh iya, maapkeun. Jangan bawa-bawa tittle. Yang SMA bisa ngalahin yang sarjana. (karena yg menang karyawan). Gue penasaran kayak apa resumenya dia. Palingan nyalin doing (suuzhon..*jitak*). RAPIH emang, tapi … whateverlah.

Tapi yasudahlah. Yang pasti GUE gak mau menilai siswa dengan sistem seperti mereka. Karena kecerdasan  GAK BISA diukur dengan rapihnya CATATAN dan JAGO CUMA NYALIN DOANG tapi esesnsi ilmunya kagak mudeng. Coba aja suruh yang dipilih buat maju presentasiin apa yang mereka SALIN. (ini gak termasuk kamu ya ustazah deby..haha. kamu mah emang pinter). Maapkeun senewen banget ini sama ucapannya yang menyatakan kamu lulusan SMA bisa ngalahin guru-guru yang lulusan sarjana. KARENA  sedikit gak  TERIMA gituh, Kalo nilai KEMAMPUAN ORANG cuma dari TULISAN nyalin COPY PASTE. Tapi tetep gue husnuzhon, mungkin emang tulisannya dia bersesensi menurut mereka. Dan Allah memberikan mereka hadiah atas kerja keras mereka yang dianggap bagus oleh panitia.

*tarik nafas*

Balik lagi gue mau cerita tentang PASSION sebagai guru. Kenapa gue mau bahas. Karena, guru ini profesi yang kadang orang meninggalkan pekerjaan ini hanya karena gak nemu passionnya. Percayalah, passion akan mengikuti pengalaman. Gue sih jujur aja sebagai orang yang emang dari awal gak pernah nemuin passion sebagai guru. Gue ngerasa passion gue itu sebagai karyawan di  depan layar computer. Terus duduk di lantai ruang paling atas. Dari dulu kaga pernah kesampean.hiks *curhat*

Menurut gue, hampir semua wanita, Alloh berikan passion sebagai guru. Kenapa ? passion itu menurut gue bisa dibilang fitrah. Kalo kita ngerasa bukan passionnya. Nanti gimana ngajarin anak kita. Apa iya kita mau berlari dari tanggungjawab sebagai ibu? Engga kan. Hehe.
Nah, penjelasan kemarin itu tentang Passion sebagai guru itu kita bisa menyesuaikannya. Sedikit demi sedikit, pasti nanti bakal ketemu passion sebagai guru. Setiap hari bertemu anak murid, menyesuaikan kasus yang setiap hari mereka berikan untuk kita pecahkan masalahnya.

Kenapa kita tetep bertahan, ya salah satunya adalah PASSION. Saat kita udah nemuin passionnya sebagai guru, in syaa Allah kita akan nyaman melakukan profesi satu ini. Dan terus berdoa, agar Allah memampukan kita menjadi guru yang baik dan benar. Kalo niat kita udah menyimpang jadi guru untuk mendapatkan maisyah, lurusin lagi ((meskipun gak menafikan juga kita bertahan menjadi  guru untuk menyambung hidup, tapi maksudnya kita tetap mencukupkan apa yang didapatkan. Karena jadi guru itu gajiannya double. Dari walmur aka pemerintah dan dari Alloh juga)). Karena jadi guru itu wadah kita sedekah ilmu yang kita miliki. Berharap akhirat dari Allah, dan in syaa Allah dunia akan mengikuti kita. Sedikitnya rezeki yang kita dapati merupakan keberkahan sendiri untuk kita. Allah yang akan mencukupkan kehidupan kita.karena bukan banyaknya uang tapi banyaknya berkah uang yang kita miliki. Terkadang orang klo uangnya udah banyak, lupa untuk bersedekah lbh banyak. Justru yang uangnya sedikit selalu sedih untuk bisa bersedekah lbh banyak tapi hanya  bisa sedikit. Nah yang sedikit inilah yang menjadi besar di mata Allah.

Nih resume gue (klo yg dikumpulin lbh bnyk..hehe) :
“passion sebagai guru itu mulia, karena nabi mewariskan ilmu pada umatnya, bukan harta”
“jadilah golongan yang sedikit, karena yang sedikit itu dijamin masuk syurga tanpa hisab”

*makasih ya Rabb, udah dikasih kesempatan untuk terus bersedekah ilmu. Dapetin sekolah yang bukan ngajarin ilmu doang tapi nyari ilmu juga dari para ustadzaat yang shalihah. Yang terus memacu akhirat bukan dunia.

_HARI LIBUR. 07:11 . 24 desember 2015_



Selasa, 10 November 2015

tentang mimpi

jika kamu ditanyakan, apa mimpimu ?

apa yang akan kamu berikan jawabannya?

seringkali aku membaca atau ditanyakan pertanyaan seperti itu.

pernah suatu kali ada yang mengulas tentang sebuah mimpi.

"mimpi itu sesuatu yang tidak kita bisa jangkau. karena ia letaknya jauh dan tinggi sekali"

jadi jika dilihat dari perspektif pernyataan ini jawaban yang pantas kita berikan adalah

"mimpiku adalah masuk syurga bersama rasulullah dan keluargaku. kita melangkahkan kaki bersama ke syurga. bersama-sama. menggandeng tangan kita."

berbicara tentang mimpi selalu meningkatkan rasional kepalaku. iya. aku wanita yang senang sekali bermimpi bisa menjelajahi bumi ini. selama menjadi pembelajar bumi, kadang aku hanya menelan ludah. hanya mampu melihat letak bumi itu di peta. diatas gambaran datar dengan skala tertentu. aku seorang pemimpi yang pengecut. aku pengecut dihadapan Allah untuk berani melanggar perintahnya yang mengharuskan wanita berdiam diri di rumahnya, bersafara dengaan mahram. di saat teman-teman mampu mendahuluiku menjejaki permukaan bumi di belahan daerah lain atau negara lain. aku hanya dapat tersenyum dan mengagumi gambaran yang diuploadnya. ooh ya Allah, berilah aku pahala atas menahan diriku untuk tidak ikut hal-hal yang membuatmu cemburu.

dan aku bermimpi kamu mampu membawaku pada syurga dan permukaan bumi lain yang belum pernah kakiku menjejaki tanahnya.

-mendung di dalam dan di luar-

Menjadi pembelajar


Keleahan saya sudah diatas ambang. Hari ini kelas sudah benar-benar riuh oleh tingkah laku anak-anak. Sebagai pendidik untuk menguasai kelas, kuncinya hanyalah kesabaran dan komunikasi dengan mereka. Objek kita adalah manusia, yang mereka memiliki sistem dengan kerumitan tingkat tinggi. Kenapa saya bilang seperti itu. Karena mereka adalah manusia, sama seperti kita. Seorang manusia memiliki 3 ranah, kognitif (kecerdasan mereka). Psikomotorik (keaktifan mereka) dan afektif (sikap serta emosional mereka). Masing-masing mereka memiliki karakter yang berbeda. Sebelum kita menilai kepribadian mereka, adakalanya kita butuh historical diri mereka di rumah. Perlakuan yang didapat dari keluarga, teman, bahkan dari lingkungannya. Adakalanya anak-anak hanya sebatas mencontoh, tanpa tahu itu perbuatan kesalahan atau kebenaran.  Mereka merupakan peniru ulung atas apa yang mereka lihat. Yang mereka anggap seru, suatu saat akan mereka ulangi dan sebarkan ke dalam kelas.

Menjadi pembelajar dalam suatu kelas merupakan tugas utama bagi guru (red: si pembelajar). Alasannya adalah setiap detik kita akan belajar suatu hal dari mereka yang harus kita temukan jawabannya. Banyka sekli persoalan yang mereka lemparkan pada kita. Soal bagaimana kita dapat menemukan jawaban atas masalah ketidak moody’an mereka dalam belajar, menghafal, menghitung, membaca dan segalanya. Kita harus menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Yang kadang si pembelajar ini harus mencari referensi dari temen-teman pembelajar di ruang lain. Bagaimana kita bisa menjadi pendidik tanpa sebuah pembelajaran. Pendidik berarti mengatur polah tingkha laku mereka dari keburukkan menjadi kebaikan. Dari kesalahan menjadi kebenaran. Adakalanya kita harus mengakui jawaaban yang kita berikan kepada mereka adalah sebuah kesalahan. Misalnya, mereka melontarkan pertanyaan dalam sebuah sikap yang enggan mengerjakan latihan hari ini. Lantas kadang beberapa pembelajar ini memberikan jawaban “kamu harus mengerjakan latihannya, nanti jika tidak dikerjakan. Kamu akan tidak bisa,dst”. Menurut saya, jawaban si pembelajar ini salah. Kenapa saya katakana seperti itu. Karena, jawaban yng diberikan olehnya tidak akan memecahkan masalah. Kita harus temukan dulu, dimana letak masalah anak ini sehingga tidak ingin belajar. Kita coba dekati dulu dengan pendekatan 5D, yaitu perasaannya didengar, dikenali, diterima, dimengerti, dan dihargai. Begini contohnya :
“kok tidak dikerjakan ?”
“…diam seribu bahasa dengan wajah ditekuk…”
“laper ya?”
“…menggeleng…”
“ngantuk ?”
“….menggeleng…”
“susah soalnya?”
“…menggeleng…”
“terus?”
Biasanya dia akan mengeluarkan suara mesti
“hmmm…”
Disini kita sabar untuk mendengarkan perasaannya.
“aku gak punya pensil” ucapnya.
Inilah letak masalahnya. Berarti kita harus mencari tahu jawaban atas soal yang dia berikan pada kita.
“ooh,, ga ada pensil. Yaudah kita cari siapa yang punya pensil banyak” ucap saya padanya.
Disini saya mulai mencari tau menanyakan kepad teman-temannya yang punya pensil lebih dari satu untuk dipinjamkannya. Setelah dia menemukan pemecahan atas masalahnya, in syaa Allah dia akan mulai mendengarkan apa yang kita suruh.

-         ------ Ini episode kelas hari ini. Mungkin lain kali saya akan menceritakan episode dengan kasus-kasus berat di kelas menurut saya (lebay sepertinya..hhe). dan perlu diketahui oleh pembaca, saya memang saat ini sedang menjadi pemberlajar dalam kelas saya sendiri. Seorang sarjana pendidikan dengan konsentrasi anak-anak usia SMA tapi dilempar Tuhan ke dalam kelas usia sekolah dasar. Ini merupakan tantangan bagi saya. Semoga ini semua menjadi amal shalih saya untuk menuntun saya ke syurga. Aamin. Dan perlu diketahui, saya banyak belajar dari kakak kelas dan teman-teman saya dalam grup “Homeducation” yang dibuat oleh ummu uwais. Kakak kelas sma sekaligus tempat kembali saya jika perlu pemecahan masalah dalam hidup saya. Hehe..
-          Semoga tulisan saya bermanfaat.


Jumat, 16 Oktober 2015

Muara udara


Jika kita sering melihat betapa mudahnya proses siklus udara di dunia ini berputar. Seiring berjalannya hari dan jarum jam di dinding, seiring itu pula kita melakukan proses udara bergerak. Udara bergerak lincah kesana kemari. Hinggap di tubuh yang satu hingga kembali lagi ke langit. Sebegitu tajamnya mata kita , tentu saja kita luput melihat udara yang berproses di lingkungan kita. Ia terus bermetamorfosis dalam tubuh kita hingga kita lupa ternyata dia bekerja terus setiap detik demi eksistensi keberadaan kita di dunia ini.

Aku terus melirik tumpukkan pekerjaan sambil menatap waktu. Berharap aku paham bahwasaanya hidup ini berputar terus. Menarik kita ke dalam fase yang dulu kita tak pernah fikirkan. Menjadi seseorang yang hari-harinya habis dengan kebinasaan. Rutinitas pekerjaan yang setiap hari menggerogoti waktu kita untuk mencari perbekalan. Kadang kita lupa perbekalan kita hanya sedikit. Lantas kita ditrik mundur oleh sang waktu. Diingatkan oleh jarum nan mungil yang berdetak setiap saat. Ada saatnya kita butuh pengingat. Yang mengingatkan kita hanya sebentar disini. Ternyata udara saat ini mengingatkanku. Setiap benda akan kembali ke langit.

Langit. Orang kadang lupa, langit itu tak bertepi. Tak berujung. Daan tak tertembus oleh mata. Udara yang aku hirup saat ini, akan berproses menjadi sesuatu dalam tubuhku. Yang aku akan kembalikan lagi keluar tubuh. Kembali ke langit. Bertemu sebentar dengan tumbuhan dan kembali lagi ke langit. Ah iya, kamu masih ingat kan ? proses sebuah air yang akan dimasak hingga matang. Jika kamu lupa, sini aku ingatkan.

Air dari ujung sungai yang sudah menemui beribu benda di tepian itu kini ada di rumahku. Iya, aku bertemu air. Aku butuh air. Ternyata aku butuh air, agar tubuhku tak kering dimakan panas. Aku mulai memasukkan air ke dalam ceret. Kemudian aku masak diatas api. Hei, aku bertemu api. Yang suatu saat jika tidak hati-hati akan membakarku, paling tidak ia akan mencipratkan suhu panasnya. Iya , aku harus hati-hati. Hati-hati dengan kamu. Api. Kemudian aku menunggu, agar air itu matang. Tandanya, akan keluar uap dari mulut ceretnya. Ah, iya aku bertemu kamu kembali udara. Udara yang membawa uap air. Lantas kamu akan ke langit membawa air.

Kamu. Hei udara, jangan terlalu tergesa-gesa membawa air ke langit.
“srtsssssss…” kulitku terasa panas menyentuhmu udara.
Hei, udara. Sampaikan pada langit. Aku menatapmu dari bawah sini.

Rabu, 16 September 2015

pelengkap makna hidup


Pagi ini, sinar mentari bersembunyi berjinjit malas dari persembunyiannya.
Jika dulu kita sungguh riang bermain bersama teman, itu pertanda kita sudah mulai mengenal lingkungan luar kita. Yang kita pikir itu adalah sebuah perasaan bahagia tak terhingga karena kita tidak melulu bermain dengan seorang wanita yang suaranya selalu terngiang di telinga kita tiap detik. Dari mata kita mulai terpejam hingga terbuka menatap mentari.

Aku pikir hal yang sangat menyenangkan adalah bermain dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Karena semua yang ada di dalam benak kita sama. Satu tujuan. Bermain hingga larut mentari kembali ke persembunyiannya. Menghabiskan waktu dengan suara-suara renyah dari mulut-mulut yang beragam bentuknya. Bertukar ide konyol untuk menghabiskan waktu hingga kita lupa ada waktu yang dimiliki seorang wanita disana untuk kita tapi kita abaikan.

Angin semilir berhembus ke kulit tipisku. Kami semua tertawa lepas. Mengeluarkan semua tenaga bersama-sama untuk satu tujuan. Membasahi tubuh dengan keringat dan air minum yang kita tenggak karena energy terkuras habis untuk memutarkan dua roda yang akan mengantarkan tubuh kita. Bersam-sama saling mengejek, berlomba memacu pedal agar mencapai finish pertama.

“HAHAHA,,,” suara kami memecah sunyinya jalan kereta. Memecah angin yang menyibak dahan-dahan pohon di pinggir rel kereta.

Hari itu waktu kami benar-benar habis di tengah jalan. Tidak hanya waktu tapi uang receh yang diberikan ibu kami pun habis. Sepertinya hari-hariku dan teman-temanku hanya bertema menghabiskan. Dari waktu hingga suara kamipun habis.

Waktu saat ini menyadarkanku dari habitatku. Yang sejatinya tempat menghabiskan waktu seharusnya  adalah pada seorang wanita yang benar-benar menghabiskan waktunya untukku. Wanita yang sampai detik ini aku selalu rindukan, tak ingin kehilangan sedikitpun. Wanita yang ingin aku berikan mahkota ketika di akhirat kelak. Karena aku saadar, teman sejaatiku saat ini hanyalah ibuku. Wanitaku yang aku selalu ingin tangisi ketika harus pulang terlalu larut sore. Waktu menyadarkanku siapalah sahabat sejatiku. Di saat waktu menyibakkan peristiwa yang satu per satu membuatku merasa kehilangan. Kehilangan suara-suara yang menghias waktuku. Suara-suara yang menghabiskan waktuku di teriknya siang. Suara-suara yang memecahkan senjaku.

Don't leaving me mom, jangan tinggalkan aku di saat teman-temanku meninggalkanku bersama seseorang yang akan menemaninya sepanjang hayatnya.

please, don't leaving me mom, jangan tinggalkan aku di saat tubuhku tak mampu menopang rasa perihnya sakit yang singgah di tubuhku.

Senja, sudah mulai beranjak. Aku tersadar. “Apalah artinya hidupku tanpamu ibu”

Kamis, 10 September 2015

analisis lokasi safar

bismillaah...
sebenarnya ini ga serius dan ga ilmiah. cuma mau cerita aja karena wanita dalam islam itu gak boleh pergi-pergian jauh ke luar kota sendirian tanpa mahraam.
ini di dasarkan dalam hadits nabi.
dan gue sebenernya bandel juga sih kaarena its t so ribet banget. biasa kemana-mana nyantai aja. eh sekarang gue mesti memikirkan tempat yang akan gue tuju itu masuk safar apa engga. jadi rasanya gue pengen aja gitu nganalisis lokasi rumah gue dengan SIG. hingga dihasilkan peta rawan safar bagi wanita. haha. karena kalo lo ikutan kajiannya, rasanya safar bagi wanita tanpa mahram itu kayak daerah rawan bencana. wanita safar tanpa mahram itu bahayanya melebihi bhaya bencanaa apapun.
ini nih chatnya ynag bikin gue pusing dan gue masih aja bandel..

   Bumi: Oh iya mau tanya wkt tu knp ka c****  ngambil dalil safar sesuai 'urf masyarakat setempat?
  Langit :  Gmn Hes pertanyaannya? Hee
   Bumi: Iya kan, disini mayoritas pada ambil dalilnya jarak. Jd meskipun bogor klo belum smp 85km. Ya blm masuk safar.
Nah mksd hst. Itu dlu prnh dibahas. Ttg hukum safar sesuai urf masyarakat setempat.
   Bumi: Itu gimana mksdnya kk ambil sesuai urf masyarakat setempat.
Langit :  'urf di daerah Hesti dimana?
Langit :  Sebetulnya umum kl jkt-bogor itu termasuk safar..
Langit :  Di masy umum maksudnya, lumrah gitu kl jkt-bogor itu masuk perjlnan jauh
Langit :  Krn pasti ia butuh persiapan
   Bumi: Tau hst bingung ka. Soalnya semua itu ijtihadnya ulama.
Di sekolaan lg mau field trip ke citra alam, cilember, cisarua, bogor. Dan itu tdk masuk safar menurut mereka. Hst msh ngeganjel. Mereka bilg klo ambil dalil urf. Urf itu kan dtnya satu per satu masyarakat. Jd ga mungkin. Jd yg diambil itu safar menurut jarak.
  15:23 -    Bumi: Mksdny hst kk ambil dalil dr hadits mana ttg safar sesuai urf.
  15:24 Langit :  Penjelasannya dr ustadz Badru
  15:25 -    Bumi: Ktnya memang ga ad dalil yg mematok safar itu begini dan begitu. Yg ada hanya perjalanan nabi.
Dan ulama berijtihad utk mematokan kl safar begini dan begitu.
Hst nya bingung jdnya.
  15:25 Langit :  Tar cb cari
  15:25 -    Bumi: 💦
  15:26 Langit :  Memang ga ada dalil yg rojih ttg jarak, kt ustadz Badru begitu
  15:26 Langit :  Juga
  15:26 Langit :  Mknya diambil masy setempat
  15:26 -    Bumi: Hst diksh artikel :
me Artikel Terhangat Shalat Jarak Disebut Safar yang Boleh Qashar Shalat
Kesimpulan:
Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat ketiga. Selama suatu perjalanan disebut safar baik menempuh jarak dekat maupun jauh, maka boleh mengqashar shalat. Kalau mau disebut safar, maka ia akan berkata, “saya akan safar”, bukan sekedar berkata, “saya akan pergi”. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1: 481).
Kalau sulit untuk menentukan itu safar ataukah tidak, maka pendapat jumhur (mayoritas ulama) bisa digunakan yaitu memakai jarak 85 km. Berarti jika telah menempuh jarak 85 km dari akhir bangunan di kotanya, maka sudah disebut safar. Wallahu a’lam.
Selesai disusun di Darush Sholihin Panggang Gunungkidul, 03:46 PM, 2 Rajab 1436 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal- Artikel Rumaysho.Com
  15:26 Langit :  Sy pribadi ngambil yg mudah dicerna
  15:26 Langit :  Yaitu 'urf
  15:27 -    Bumi: Kalau sulit menentukan itu safar maka pendapat jumhur ulama yg digunakan jarak 85 km
  15:27 -    Bumi: Itu kesinpulan plg akhir artikel tsb.
  15:29 Langit :  Hmm.. Sy pribadi ni yaa.. Kembali pd makna safar itu sndr
  15:30 Langit :  Bkn cm ttg sholat qasharnya tp ttg izin wanita blh ngga
  15:33 Langit :  Jk ada persiapan uang dsb utk melakukan perjalanan.. Lumrah itu disebut safar.. Yg mengharuskan dg mahrom.. Utk keamanan seorg wanita
  15:36 Langit :  Kmrn sy ke depok sebetulnya salah.. Hrs dg mahrom, dan itu yg akan sy jwb kl Allah tanya sy kelak ttg hubungan yg sempat renggang sm Ayu.. Ini jgn diikutin ya,itu usaha sy uda mentok,
  15:37 Langit :  Dr artikel itu hanya bhs ruang lingkup ttg sholat qashar..
  15:37 Langit :  Cb bhs yg hukum safar wanita tanpa mahrom
  15:37 Langit :  Apa jg dbhs soal jarak?
  15:37 -    Bumi: Kalau ada orang yg mengambil dalil 85 km gmn ka?
Katanya mslh fiqyah itu mslh ijtihad dan tdk boleh ditaklid kpd seseorang. Krn itu keyakinan.
  15:38 Langit :  Dia ngambil 85 jg taklid
  15:40 -    Bumi: Iya mksdnya jgn memaksakan keyakinan seseorang. Klo ngambilnya dalil yg itu yaudh itu keyakinannya dia. Krn keyakinannya org ga dipaksain. Gtu.
  16:42 Langit :  Nah,ambil kep apapun bg kita yg bkn ulama adl taklid.
Dr artikel itu yg dbhs ruang lingkupnya hanya soal sholat qashar,apa sdh diteliti lg ttg hukum wanita safar tanpa mahrom?
  21:48 -    Bumi: Hhe.. iya ka paham hukumnya safar bg wanita.
Tp yg hst mksd adlh letak suatu daerah yg dsebut sbg lokasi safar atw engganya.
Dan asatizah dsini mengambil dalil pd jarak lokasinya. Jd sah2 aj jk pergi ke daerah yg kurg dr 85km bg wanita . Gtu.
Hst mah cm guru umum gtw ap2. Jd bingung klo yg lulusan lipia ngejelasinnya spt itu. Apalagi ada asatizah kibar yg brpatokan spt tu. #bingung..
  22:03 Langit :  Hmm.. Kl sy mmng lbh ditenangkan sm pnjlsn ustadz Badru yg kembali pd makna safar..
  22:08 -    Bumi: Iya ka krn dalam mslh fiqh itu khilafiyyah maklum sekali. Jk pun ada yg berpendapat beda hrs berlapang dada. Gtu kt mereka. Hhe.

Dan daerah2 sekitar bogor itu smwnya blm smp pada 85km~~~~
  22:11 Langit :  Hesti sndr ikut arus..? Hee
Ada ga ustadzah yg keukeuh tp ga bermasalah di belakangnya? Atau ada dewan majlis yg bs mutusin satu keputusan hingga yg lain hrs ridho?
  22:13 Langit :  Sy br ini sptnya urusan safar 'dimudah2kan' sm org yg dianggap alim..
Pdhl org pks sekalipun para tetuanya yg lipia jg ga ngebolehin safar tanpa mahrom..
10/09/2015, 7:28 Langit :  Oya ini bbrp penjelasan ttg makna safar, dan hukum2 yg berkaitan dgnya termasuk ttg safar wanita. Dan kesimpulan utk mengembalikannya pd 'urf masyarakat setempat.

Dijelaskan bhw utk safar wanita bkn soal jaraknya tapi keharusannya bersama mahrom. Ttg jarak 85km jg ada sanggahanya sbb utk memastikan jaraknya brp butuh pd dalil.

http://asysyariah.com/safar-dan-batasannya/

jika ada perselisihan diantara kita mk kembalikan pd Allah dan RasulNya.. Mana yg lbh dekat.. Wallaahua'lam bishshowab.
7:32 Langit :  Ttg yg 'urf hrs tanya satu2 masy dan itu menyulitkan.. Hmm.. Sy melihatnya malah mudah.. Kita ga hrs survey.. Tp kita sndr bisa menilainya.. Jk seseorg melakukan persiapan bekal utk pergi ke suatu tempat itu adl safar..

Hmm..
7:37 Langit :  Maksudnya kita bs sendiri menilainya bhw sdh umum di masy perjalanan dg persiapan tsbt termasuk safar..
7:37 Langit :  Apa slh ya,
7:37 -    Bumi: Itu yg dijelasin ustzhnya. Urf itu hrs nanya satu2.
Kak, urf itu pendapat sahabat ibnu qudamah ya? Bukan hadits?
 7:38 -    Bumi: Jadi yg diambil jarak. Gtu.
7:38 Langit :  Kl Hesti bc lengkap Ibnu Qudamah menyimpulkan dr hadits
7:39 Langit :  Ga ada hadits yg sorih
7:39 Langit :  Jwbn Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam semua beda2
7:40 Langit :  Ada yg 85km,ada yg hitungan 3hr 3 mlm,ada yg 2 hr, sehari smlm
7:41 Langit :  Nah,Ibnu Qudamah rahimahullah menyimpulkan bhw Rasulullah tdk mematok jaraknya mk kita tdk usah mematoknya
 7:42 Langit :  Hadits tsb utk org yg wilayahnya beda2
7:43 Langit :  Jd ngga bs dipastiin sekian sekian jaraknya.. Oleh karenanya yg lbh adil adl mengembalikan pd 'urg setempat
7:43 Langit :  *urf
7:45 Langit :  Nah,yg jg jd perhatian sy adl meski safar dlm jarak yg beda2 itu msh khilaf.. Tp sdh jelas kl wanita safar hrs dgn mahrom..
14:53 -    Bumi: Iya ka. Jazaakillah khair

lo pasti ga nyambung bacanya ? sama gue juga. dan msih bandel.hha

Minggu, 06 September 2015

mencari aku

Aku menghilang bukan berarti aku tidak ada.
aku menghilang dari peredaranmu untuk menjaga keseimbanganku.
aku tidak ingin menjadi seburuk buruknya wanita
menjadi fitnahmu setiap saat.
bukankah sudah agama katakan. Tidak ada hubungan lebih baik dari sebuah pernikahan.
jika memang aku buruk , lantas pergilah. Cari yang menurutmu baik.
aku menjaga karena akan ada yang terluka jika salah satu dari kita menghilang dengan sebenar benarnya kehilangan.
maka inilah jalannya. Kita satu sama lain menghilang. Hingga kembali lagi ada jika memang Allah ta'ala kehendaki. Pintalah sama rabbKu jika kau menginginkanku ada. Sebab saat ini aku milik rabbku. Sampai kapanpun.
jika engkau mencari, carilah aku di rumahku dengan keluargamu. Jangan cari aku di dunia maya. Yang kapanpun orang bisa menghilang dan melihat kapanpun.
untukmu, yang sedang mencariku. Carilah aku di sepertiga malammu dengan doamu ~~~

#hilang #copasfromher