Rabu, 09 Oktober 2013

kehidupan absurd


Jalan ini sungguh panjang, sempit, gelap dan pengap

 Jalan ini sungguh berliku, menjuntai tinggi hingga perbukitan

Daun-daun mulai menggerisik, dihembus angin lembah

Tetes demi tetes air jatuh diantara dahan-dahan

Kaki menanjak, menapaki pasir tanah basah

Ranum pepohonan dan basahnya tanah menyengat

Ketika serpihan-serpihan ranting berbunyi

Ketika serpihan-serpihan debu mengudara

Aku tak tahu dimana sanga akar menunjam

Aku tak tahu dimana air kan bermuara

Akupun tak tahu dimana arah perasaan itu muncul

Tak lagi peduli soal cerita dongeng sang putri mencari sang pahlawannya

Tak lagi peduli soal sang tirai menemukan mutiaranya

Hidup ini absurd tak bisa kita duga

Kita yang menyiram pohon hingga berbunga

Dan kita pula yang akan memetik bunganya

Ranum mawar semerbak menhiasi langit-langit pagi ini

Ketika kita memulai memangkasnya, dan itu amat sulit

Percayalah ada tuhan di ‘Arsy sana yang maha menolong kita

Menolong hidup kita hingga kita mampu berada di atas kebaikan

Seluncurkan tubuhmu hingga air masuk membasuh baju

Melepaskan semua kepenatan hidup

Membasuh fatamorgana

Mencairkan suasana hati yang kelabu

Semoga hari esok kan lebih ceria