Selasa, 24 Mei 2016

Aku suka pada kereta, mei.


Aku akan ceritakan perihal aku menyukai kereta padamu. Sekarang aku jarang bersama kereta. Bukan berarti rasa suka berkurang. Hanya saja aku menghormati keputusan tuhan. Saat Dia mengatakan untuk jangan terlalu memudahkan diri keluar jauh melampaui batas.
.
.
Cukup rasa sukaku ku simpan agar rasa sukaku padanya berpahala. Semakin banyak rasa suka yang ditundukkan pada ketaatanNya, akan semakin beerpahala. Karena kita sama-sama menahan perasaan untuk tidak melanggar aturanNya.
.
.
Aku katakan suka padanya. Karena setiap berjalan bersamanya selalu ada sawah menghampar luas, lautan membiru, langit membiru, awan bergumpal, embun di jendela, burung berterabangan, matahari menguning dan memerah, warna-warni pelangi, gunung menjulang, sungai berkelok, boneka kayu, rumah dengan lampion, dan angina yang menggoyang dahan saat kita bersama lewat.
.
.
Aku suka padanya, bukan berarti aku melarangnya untuk pergi dengan siapapun. Karena semua berhak bepergian bersamanya. Menatap semua hamparan yang aku lihat. Semua bisa melakukan perjalanan bersamanya. Karena suka bukan berarti memiliki bukan ?
.
.
Rasa suka yang bermanfaat saat rasa itu semakin menundukkan diri pada ketaatan. Mendekatkan diri pada syurga. Aku yakin, rasa suka yang ditumpuk semakin lama akan semakin berkesan saat kembali bertemu dengannya. Perjalanan akan terasa sungguh bermakna. Mencipatakan rasa yang semakin perjalanan jauh, akan semakin berkesan.
.
.
Saat perjalanan jauh itu, aku tak lupa mengingat kaidah perjalanan jauh. Karena perjalanan jauh adalah moment diijabahnya sebuah doa. Semakin banyak doa yang kau panjatkan. Semakin banyak pula pahala yang kau raup. Semoga Dia menerimanya. Pun jika doa itu tak lekas diijabah. Maka akan disimpan untukku. Hadiah saat aku membutuhkannya.aamin.
.
.
Tak lupa menegakkan apa yang rasulullah lakukan saat perjalanan jauh. Yakni mengqoshor semua shalat wajib. Dzhuhur dan ashar menjadi 4. Karena diringkas menjadi 2 rakaat masing-masing. Maghrib dan isya menjadi 5 rakaat. Maghrib tetep 3 dan isya mennjadi 2. Dalam islam tidak ada hokum yang menyulitkan. Semua menjadi mudah. Saat air di kereta habis. Bertayamum saja. Dan senangnya sekarang kereta selalu tersedia air. Alhamdulillaah.
.
.
Aku bisa melakukan ibadah dengan mudah bersama kereta. Perjalanan semakin indah saat kita tetap mengingat perintah-Nya.
.
.
.

Saat semburat senja memerah. Aku mampu melihat merah tipisnya melalui jendela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar